-->

Menjadi Lebih Asertif (tegas)

Menjadi Lebih Asertif (tegas)

Asertif

Ketegasan atau asertif adalah sifat karakter yang membantu seseorang dalam berkomunikasi dengan percaya diri dan efektif. Hal ini akan membantu orang memahami dengan tepat di mana dirinya berdiri dan apa batasannya dalam suatu percakapan. Sementara bersikap tegas datang secara alami dan bagi sebagian orang, hal itu bisa menjadi perjuangan yang cukup sulit untuk dilakukan.

Orang dengan  kecemasan sosial  atau harga diri rendah sering kali kesulitan untuk bersikap asertif. Namun, ketegasan adalah hal yang bisa dipelajari. Seseorang perlu untuk mempelajari cara menjadi lebih tegas, karena itu hal yang penting, dan dapat bermanfaat bagi seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Cara Menjadi Lebih Asertif

Jika seseorang mengalami kesulitan untuk menegaskan diri sendiri (asertif), kabar baiknya adalah ada banyak cara untuk mengubahnya. Bersikap tegas adalah sifat karakter yang bisa dipelajari dan diasah. Ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan.

1. Belajar berkata tidak 

Salah satu ciri karakter utama orang yang tidak tegas adalah mereka sering berjuang atau kesulitan untuk mengatakan tidak, bahkan ketika batasan mereka dilanggar. Belajar mengatakan tidak dengan cara yang hormat tetapi tegas dapat membantu seseorabg dalam berkomunikasi dan  mempertahankan batasannya dengan orang lain.

Pada saat mengatakan tidak, ingatlah bahwa penjelasan tidak selalu diperlukan. Cukup dengan mengatakan, “Tidak, saya tidak memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan itu,” atau “Tidak, saya tidak dapat menyediakan waktu untuk itu sekarang” sudah cukup. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hanya mengatakan tidak dapat meningkatkan ketegasan pada seseorang dan meningkatkan kesehatan mental pada orang tersebut.

2. Latihan membuat sempurna 

Ketegasan adalah keterampilan yang dapat bermanfaat bagi seseorang dalam semua komunikasi, bahkan dengan teman, orang tua, atau pasangan. Jika seseorang belajar untuk lebih asertif karena alasan tertentu, maka perlu mengatakannya agar lebih dikenal di tempat kerja, seseorang harus melatih keterampilan yang mengasah ketegasan setiap saat, bahkan saat dirinya tidak sedang bekerja.

3. Membuat jurnal

Membuat jurnal dapat memberi seseorang lebih banyak wawasan tentang bagaimana dirinya berpikir dan berperilaku. Banyak orang yang tidak asertif bahkan tidak menyadari bahwa mereka tidak asertif. Mereka mengalami  frustrasi dalam mengkomunikasikan  keinginan dan kebutuhan mereka tetapi tidak menyadari alasannya. Saat membuat jurnal, seseorang tersebut harus berusaha menjawab pertanyaan seperti:

  • Apakah saya mengalami kesulitan berbicara dengan orang-orang di posisi yang lebih tinggi?
  • Apakah saya mampu mengomunikasikan ketidaksenangan atau ketidakpuasan?
  • Apakah orang-orang mendengarkan saya ketika saya berbicara dan merespons dengan tepat?

4. Berbicara dengan cara profesional 

Dalam kasus tertentu, mungkin ada alasan yang mendasari kepasifan seseorang. Hal ini bisa berupa kecemasan, ketakutan, atau  kondisi kesehatan mental. Ahli yang berkualifikasi dapat membantu seseorang dalam menemukan akar masalahnya dan membekali seseorang tersebut dengan alat untuk mengelolanya. 

5. Memulai dari hal kecil tapi konsisten

Bersikap asertif dalam kehidupan sehari-hari akan membawa seseorang pada jalan untuk menjadi orang yang asertif secara alami. Prospek tiba-tiba menjadi orang yang blak-blakan bisa jadi hal yang menakutkan, jadi perlu untum memulai dari yang kecil.

6. Biarkan tubuh berbicara 

Bahasa tubuh adalah bahasa yang bersifat universal. Seseorang dapat mengkomunikasikan banyak kata yang tidak terucapkan dengan melalui bahasa tubuh. Pada saat berbicara, seseorang perlu berdiri tegak dengan kepala terangkat tinggi dan pertahankan kontak mata dengan orang yang diajak bicara untuk mengomunikasikan dengan kepercayaan diri.

Ciri-ciri Orang Asertif 

Untuk lebih memahami apa artinya bersikap asertif, berikut adalah beberapa ciri karakter orang yang asertif dan perbedaannya dengan orang yang pasif. Ciri-ciri karakter ini akan membantu seseorang dalam memahami bagaimana orang yang asertif berpikir dan perilaku apa yang membuat mereka asertif. Perhatikan bahwa adalah mungkin untuk memiliki berbagai sifat di kedua kategori.

1. Ciri-ciri Orang Asertif

  • Tahu kapan harus mengatakan tidak dan tidak punya masalah dengan itu
  • Mengetahui apa yang mereka inginkan dan mengkomunikasikannya
  • Secara efektif mengadvokasi diri mereka sendiri ketika dibutuhkan 
  • Tidak selalu mencari kesenangan meski itu merugikan 
  • Percaya diri dan memiliki harga diri yang tinggi 
  • Mengambil tanggung jawab 

2. Ciri-ciri Orang Pasif

  • Berjuang atau kesulitan untuk mengatakan kata tidak 
  • Mengikuti saja arusnya meski tidak nyaman 
  • Berjuang atau kesulitan untuk membela diri sendiri 
  • Bisa jadi orang menyenangkan, meski merugikan diri sendiri
  • Mungkin memiliki harga diri yang rendah dan berjuang dengan kepercayaan diri. 
  • Menghindari tanggung jawab 

Manfaat Menjadi Lebih Asertif 

Manfaat menjadi lebih asertif (tegas) adalah kunci untuk mendapatkan hal-hal yang diinginkan. Hal ini dapat membantu seseorang dalam mengkomunikasikan kebutuhan, keinginan, dan batasan dirinya secara efektif kepada orang lain. Misalnya, pada wawancara kerja, bersikap asertif (tegas) dapat membuat semua perbedaan saat menegosiasikan gaji impian. Berikut adalah beberapa manfaat lain dari menjadi lebih asertif:

  • Meningkatkan kepercayaan diri: Asertif adalah pendorong harga diri yang hebat. Mampu berkomunikasi dengan siapa-pun dengan percaya diri dan langsung membuat seseorang merasa seperti dirinya dapat menghadapi dunia.
  • Menarik rasa hormat dari orang lain: Menjadi transparan dan tegas dalam berkomunikasi dengan orang lain menyebabkan seseorang mendapatkan rasa hormat mereka. Bahkan dalam situasi di mana seseorang tersebut berada di pihak yang berlawanan, mereka akan menghormati pendiriannya yang kuat pada keyakinan.
  • Membantu seseorang untuk berkomunikasi dengan lebih baik: Asertif adalah salah satu keterampilan komunikasi paling penting yang dibutuhkan oleh seseorang. Mendekati percakapan apa pun dengan percaya diri dan tegas dapat membantu seseorang dalam menyampaikan poin penting dengan cepat dan ringkas.
  • Meminimalkan stres: Banyak  stres emosional lahir dari komunikasi yang buruk. Mampu menangani masalah dan secara efektif mengkomunikasikan kebutuhan dan keinginan diri sendiri ketika muncul dapat membantu menutup kesenjangan dalam komunikasi, baik di tempat kerja, di rumah, atau dalam hubungan. Dalam sebuah studi tahun 2016, para peneliti menemukan bahwa pelatihan ketegasan dapat menurunkan tingkat stres, depresi, dan kecemasan.

Potensi Jebakan Menjadi Kurang Asertif 

Orang yang tidak asertif sering kali memiliki sejumlah alasan untuk menjadi pasif. Bisa jadi karena takut akan konfrontasi atau kurang percaya diri. Namun, menjadi pasif memiliki potensi jebakan yang dapat menghalangi seseorang dalam mencapai tujuan. Berikut ini adalah beberapa kerugian yang dihadapi orang yang tidak asertif:

  • Kehilangan peluang potensial: seseorang akan kehilangan seratus persen peluang yang tidak dibicarakan. 
  • Peningkatan tingkat stres: Orang yang tidak asertif lebih mungkin mengalami peningkatan tingkat stres. Hal ini karena mereka memiliki keterampilan komunikasi yang buruk dan sering berusaha menjadi orang yang menyenangkan.
  • Menurunkan harga diri: Banyak orang yang tidak tegas berjuang dengan harga diri yang rendah. Namun, kedua sifat itu saling memberi makan. Menjadi non-asertif dapat berfungsi untuk memicu harga diri seseorang menjadi rendah.

Pertanyaan yang sering diajukan mengenai Asertif

1. Bagaimana saya bisa lebih tegas dalam hubungan saya?

Ketegasan dalam suatu hubungan sangat penting untuk  komunikasi yang sehat. Berbicara secara terbuka dan jujur ​​tentang perasaan Anda dengan pasangan membantu Anda membangun hubungan yang lebih dalam dengan mereka. Ketika Anda menghindar dari percakapan yang sulit karena kepasifan, itu bisa menumbuhkan permusuhan.

2. Bagaimana saya bisa lebih asertif di tempat kerja?

Satu tempat adalah salah satu tempat terpenting di mana Anda harus bersikap tegas. Saat Anda menghindar dari percakapan, peluang mungkin berlalu begitu saja. Anda juga cenderung mengambil lebih banyak beban kerja daripada yang seharusnya, yang menyebabkan kelelahan dan stres. Sangat penting untuk mengetahui batasan Anda dan mengomunikasikannya. 

3. Bagaimana saya bisa tegas tapi hormat?

Orang terkadang salah mengira pernyataan sebagai agresi. Namun, bersikap tegas berarti, Anda meminta untuk dihormati saat berkomunikasi dengan hormat. Saling menghormati adalah kunci komunikasi yang efektif. Jangan meninggikan suara Anda atau tampak bermusuhan saat berkomunikasi; tetap tenang dan tenang. Mencondongkan tubuh ke ruang pribadi orang lain atau menyilangkan tangan bisa menjadi agresif.

Kesimpulan

Jika seseoranv telah menghabiskan seluruh hidupnya menjadi orang yang tidak tegas, dirinya harus tahu bahwa menjadi orang yang tegas mungkin tidak bisa terjadi dalam semalam. Seseorang perlu melatih keterampilan untuk membuat dirinya menjadi lebih tegas secara konsisten, dan meskipun pada awalnya mungkin terasa tidak nyaman atau asing, hal itu akan segera menjadi kebiasaan seiring dengan berjalannya waktu.

Bahkan ketika seseorang baru memulai, dirinya akan segera mulai melihat manfaat menjadi orang yang tegas, memotivasi diri sendiri untuk terus melakukannya. Sangat penting untuk tidak menyamakan sikap asertif dengan sikap konfrontatif. Ketegasan juga berarti mendengarkan dan menghormati orang lain yang berkomunikasi. 

Referensi

  • Pfafman T. Assertiveness. In: Zeigler-Hill V, Shackelford TK, eds. Encyclopedia of Personality and Individual Differences. Springer International Publishing; 2017:1-7. doi:10.1007/978-3-319-28099-8_1044-1
  • Pourjali F, Zarnaghash M. Relationships between assertiveness and the power of saying no with mental health among undergraduate student. Procedia - Social and Behavioral Sciences. 2010;9:137-141. doi:10.1016/j.sbspro.2010.12.126
  • Ghazavi Z, Feshangchi S, Alavi M, Keshvari M. Effect of a family-oriented communication skills training program on depression, anxiety, and stress in older adults: a randomized clinical trial. Nurs Midwifery Stud. 2016;Inpress. doi:10.17795%2Fnmsjournal28550
  • Eslami AA, Rabiei L, Afzali SM, Hamidizadeh S, Masoudi R. The effectiveness of assertiveness training on the levels of stress, anxiety, and depression of high school students. Iran Red Crescent Med J. 2016;18(1). doi:10.5812%2Fircmj.21096

LihatTutupKomentar

Followers