-->

Asimilasi Penting Dalam Proses Adaptasi

Asimilasi Penting Dalam Proses Adaptasi

Pentingnya asimilasi dalam adaptasi

Asimilasi adalah proses kognitif dalam membuat informasi baru sesuai dengan pemahaman seseorang yang ada tentang dunia. Pada dasarnya, ketika seseorang menemukan sesuatu yang baru, dirinya akan memproses dan memahami dan menghubungkannya dengan hal-hal yang sudah diketahuinya. 

Asimilasi mengacu pada bagian dari proses adaptasi yang awalnya diusulkan oleh seorang tokoh yang bernama Jean Piaget. Melalui proses asimilasi, kita akan mengambil informasi atau pengalaman baru dan kemudian memasukkannya ke dalam ide-ide yang sudah ada. Prosesnya agak subjektif, karena kita cenderung mengubah pengalaman atau informasi agar sesuai dengan keyakinan kita yang sudah ada sebelumnya.

Asimilasi memainkan peran penting dalam bagaimana kita belajar tentang dunia di sekitar kita. Pada masa kanak-kanak awal misalnya, anak-anak terus-menerus mengasimilasi informasi dan pengalaman baru ke dalam pengetahuan mereka yang ada tentang dunia. Namun, proses ini tidak berakhir dengan masa kanak-kanak. Ketika orang menghadapi hal-hal baru dan menafsirkan pengalaman ini, mereka membuat penyesuaian kecil dan besar terhadap ide-ide mereka yang ada tentang dunia di sekitar mereka.

Perbedaan Asimilasi dengan Akomodasi

Piaget percaya bahwa ada dua cara dasar agar kita dapat beradaptasi dengan pengalaman dan informasi baru yaitu dengan: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah metode yang paling mudah karena tidak memerlukan banyak penyesuaian. Melalui proses ini, kita dapat menambahkan informasi baru ke basis pengetahuan kita yang sudah ada, terkadang juga menafsirkan ulang pengalaman baru ini sehingga sesuai dengan informasi yang sudah ada sebelumnya.

Dalam proses asimilasi, anak-anak memahami dunia dengan menerapkan apa yang sudah mereka ketahui. Hal ini melibatkan penyesuaian realitas dan apa yang mereka alami ke dalam struktur kognitif mereka saat ini. Pemahaman seorang anak tentang bagaimana dunia bekerja, oleh karena itu, menyaring dan mempengaruhi bagaimana mereka menafsirkan realitas.

Sebagai contohnya, bayangkan tetangga Anda memiliki anak perempuan yang selama ini Anda kenal manis, sopan, dan baik hati. Suatu hari, Anda melirik ke luar jendela dan melihat gadis itu melempar bola ke pintu. Tampaknya keluar dari karakter dirinya dan agak kasar.

Bagaimana Anda menafsirkan informasi baru ini? Jika Anda menggunakan proses asimilasi, Anda mungkin mengabaikan perilaku gadis itu, percaya bahwa itu adalah sesuatu yang dia saksikan dilakukan oleh teman sekelasnya dan bahwa dia tidak bermaksud tidak sopan. Anda tidak merevisi pendapat Anda tentang gadis itu; Anda hanya menambahkan informasi baru ke pengetahuan Anda yang sudah ada. Dia masih baik, tetapi sekarang kamu tahu bahwa dia juga memiliki sisi nakal dalam kepribadiannya.

Jika Anda menggunakan metode adaptasi kedua yang dijelaskan oleh Piaget, perilaku gadis muda itu mungkin membuat Anda mengevaluasi kembali pendapat Anda tentangnya. Proses inilah yang disebut oleh Piaget sebagai akomodasi, di mana ide-ide lama diubah atau bahkan diganti berdasarkan informasi baru.

Asimilasi dan akomodasi keduanya bekerja bersama-sama sebagai bagian dari proses pembelajaran. Beberapa informasi dimasukkan ke dalam skema yang ada melalui proses asimilasi, sementara informasi yang lain mengarah pada pengembangan skema baru atau transformasi total dari ide-ide yang ada melalui proses akomodasi.

Contoh Asimilasi

Jean Piaget tidak percaya bahwa anak-anak hanya secara pasif menerima informasi. Dia juga berpendapat bahwa mereka (anak-anak) secara aktif mencoba memahami dunia, terus-menerus membentuk ide-ide baru dan bereksperimen dengan ide-ide itu. Contoh asimilasi meliputi hal-hal berikut ini:

  • Seorang anak melihat jenis anjing baru yang belum pernah mereka lihat sebelumnya dan langsung menunjuk ke binatang itu dan berkata, "Anjing!"
  • Seorang koki mempelajari teknik memasak baru
  • Seorang programmer komputer mempelajari bahasa pemrograman baru

Contoh umum lainnya adalah mengenai bagaimana anak-anak belajar tentang berbagai jenis hewan. Seorang anak mungkin mulai dengan skema untuk seekor anjing, yang dalam pikiran anak itu, adalah binatang kecil berkaki empat. Saat anak menemukan informasi baru di dunia, informasi baru kemudian dapat diasimilasi atau diakomodasi ke dalam skema yang ada.

Ketika seorang anak bertemu kuda, mereka mungkin mengasimilasi informasi ini dan segera menyebut binatang itu anjing. Proses akomodasi kemudian memungkinkan anak untuk mengadaptasi skema yang ada untuk memasukkan pengetahuan bahwa beberapa hewan berkaki empat adalah kuda.

Dalam setiap contoh ini, individu menambahkan informasi ke skema yang ada. Ingat, jika pengalaman baru menyebabkan orang tersebut mengubah atau sepenuhnya mengubah keyakinan mereka yang ada, maka hal itu dikenal sebagai akomodasi.

Ekuilibrasi

Jean Piaget juga percaya bahwa ketika anak-anak belajar, mereka akan mencapai keseimbangan antara penggunaan asimilasi dan akomodasi. Proses ini, yang kemudian dikenal sebagai ekuilibrasi, yang memungkinkan anak-anak menemukan keseimbangan antara menerapkan pengetahuan mereka yang ada dan menyesuaikan perilaku mereka dengan informasi baru.

Menurut Piaget, proses belajar melibatkan upaya untuk menafsirkan informasi baru dalam kerangka pengetahuan yang ada (asimilasi), membuat perubahan kecil pada pengetahuan itu untuk mengatasi hal-hal yang tidak sesuai dengan kerangka kerja yang ada (akomodasi), dan akhirnya menyesuaikan skema yang ada atau membentuk skema baru untuk menyesuaikan dengan pemahaman baru (equilibration).

Kesimpulan

Asimilasi dan akomodasi merupakan proses belajar yang saling melengkapi yang berperan pada setiap tahap perkembangan kognitif. Selama tahap sensorimotor misalnya, beberapa informasi diasimilasi, sementara beberapa pengalaman harus diakomodasi. Melalui proses inilah bayi, anak-anak, dan remaja memperoleh pengetahuan dan kemajuan baru melalui tahap-tahap perkembangan.

Referensi

  1. Di Paolo EA, Barandiaran XE, Beaton M, Buhrmann T. Learning to perceive in the sensorimotor approach: Piaget's theory of equilibration interpreted dynamically. Front Hum Neurosci. 2014;8:551. doi:10.3389/fnhum.2014.00551
  2. Miller, PH. Piaget's Theory: Past, Present, and Future. In: Goswami U, ed. The Wiley-Blackwell Handbook of Childhood Cognitive Development. John Wiley & Sons; 2011.
  3. Rhodes M, Wellman H. Constructing a new theory from old ideas and new evidence. Cogn Sci. 2013;37(3):592–604. doi:10.1111/cogs.12031

LihatTutupKomentar

Followers