-->

Halusinasi Skizofrenia

Halusinasi Skizofrenia

Halusinasi skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan otak kronis, kondisi ini merupakan bentuk psikosis, yang berarti mempengaruhi pikiran, persepsi, dan perasaan diri seseorang. Psikosis dapat mempersulit orang untuk membedakan antara apa yang nyata dan apa yang tidak nyata.

Ketika gangguan skizofrenia pada seseorang aktif atau kambuh, orang tersebut mungkin akan mengalami gejala psikosis seperti halusinasi, delusi, paranoid, dan pemikiran yang menyimpang.

Dalam hal ini halusinasi adalah pengalaman sensorik di mana seseorang melihat, mendengar, atau merasakan hal-hal yang tidak ada di luar pikiran mereka, kata Aimee Daramus, PsyD, psikolog klinis berlisensi dan penulis “Understanding Bipolar Disorder.”

Halusinasi terlihat sangat nyata bagi orang yang mengalaminya, tetapi tidak ada orang lain yang dapat melihat, mendengar, atau mengalaminya, kata Dr. Daramus.

Halusinasi tidak spesifik dan bisa normal atau disebabkan oleh banyak alasan mendasar yang berbeda. Artikel ini mengeksplorasi jenis dan penyebab halusinasi skizofrenia, serta beberapa pilihan penanganan dan strategi koping yang mungkin bisa membantu seseorang yang mengalami gangguan halusinasi skizofrenia.

Jenis Halusinasi Skizofrenia

Terdapat lima jenis halusinasi berdasarkan panca indera, berikut ini adalah lima jenis halusinasi skizofrenia:

  • Halusinasi pendengaran, yang melibatkan seseorang mendengar suara yang tidak dapat didengar orang lain atau mendengar suara ketika tidak ada orang di dalam ruangan. Suara-suara itu mungkin saja bisa bersifat ramah, bermusuhan, kasar, atau mengganggu. Suara terswbut mungkin berasal dari satu sumber, seperti televisi, atau berbagai sumber yang lain. Suara tersebut mungkin juga berbicara langsung dengan orang yang bersangkutan, berdiskusi, memberi instruksi, atau menggambarkan peristiwa yang terjadi.
  • Halusinasi visual, yang melibatkan seseorang melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat orang lain. Misalnya, orang tersebut mungkin melihat laba-laba merayap di seluruh ruangan, atau orang tersebut mungkin melihat objek bergerak dengan cara yang biasanya tidak pernah dilihatnya.
  • Halusinasi penciuman, yang melibatkan seseorang mencium hal-hal yang tidak dapat dideteksi oleh orang lain. Orang tersebut mungkin percaya bahwa bau itu berasal dari dirinya atau dari sesuatu di sekitarnya.
  • Halusinasi gustatory, yang melibatkan seseorang merasa mencicipi hal-hal yang tidak bisa dirasakan orang lain. Orang tersebut mungkin merasa bahwa apa yang mereka makan rasanya sangat aneh.
  • Halusinasi somatik atau taktil, yang melibatkan seseorang merasakan sensasi perasaan yang tidak dapat dirasakan orang lain. Orang tersebut mungkin merasa seperti ada laba-laba merayap di seluruh kulitnya, atau seseorang sedang menggelitiknya, atau ada angin dingin yang bertiup di wajah mereka.

Dalam banyak kasus, halusinasi pendengaran adalah jenis halusinasi yang paling umum terjadi. Namun, banyak orang dengan gangguan skizofrenia cenderung mengalami halusinasi multimodal yang melibatkan beberapa modalitas sensorik. Misalnya, orang tersebut mungkin secara bersamaan dapat melihat visual, mendengar suara, dan mencium sesuatu, membuat pengalaman itu sangat nyata bagi mereka.

Penyebab Halusinasi Skizofrenia

Penyebab pasti gangguan skizofrenia sampai sekarang masih belum diketahui. Siapapun orangnya dapat mengembangkan kondisi gangguan seperti ini. Namun, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan skizofrenia dan menyebabkan seseorang mengalami halusinasi:

  • Faktor genetik: Variasi dalam beberapa gen dapat berkontribusi pada risiko pengembangan skizofrenia. Seseorang memiliki 10% hingga 15% kemungkinan mengembangkan skizofrenia jika salah satu orang tuanya memilikinya, dan 7% hingga 8% kemungkinan mengembangkannya jika salah satu saudara kandungnya memilikinya.
  • Kimia otak: Orang dengan skizofrenia mungkin memiliki ketidakseimbangan bahan kimia otak tertentu, yang mungkin diturunkan.
  • Stresor: Stresor lingkungan dapat berkontribusi pada perkembangan skizofrenia.

Orang yang menderita atau memiliki gangguan skizofrenia mungkin mengalami episode akut yang juga dikenal sebagai episode psikotik, di mana gejalanya sangat aktif dan mereka mengalami halusinasi dan gejala lainnya. Episode-episode ini dapat terjadi sekali atau dua kali dalam hidup seseorang, atau mungkin bisa datang dan pergi secara bertahap.

Mengalami Gejala Skizofrenia

Ketika seseorang memiliki atau sedang mengalamk episode skizofrenia akut, mereka mungkin akan memiliki beberapa gejala psikosis, seperti halusinasi, paranoia, dan delusi, secara bersamaan. 

Misalnya, seseorang yang mengalami gejala skizofrenia mungkin memiliki delusi paranoid bahwa seseorang mencoba menyakiti dirinya. Akibatnya, orang tersebut mungkin mengalami halusinasi bahwa seseorang sedang mengancam mereka, mengawasi mereka, atau mengikuti mereka, meskipun bukan itu masalahnya. Jika mereka sedang makan, rasa bahaya ini dapat berupa halusinasi penciuman dan pengecapan yang menyebabkan mereka percaya bahwa makanan tersebut beracun.

Gejala-gejala ini dapat menyebabkan orang tersebut kehilangan kontak dengan kenyataan. Orang tersebut mungkin percaya teman atau anggota keluarganya sedang mencoba menyakiti mereka, atau alien luar angkasa mencoba mengendalikan mereka. Keyakinan ini dapat mempengaruhi perilaku mereka dan menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang aneh dan tidak terduga. 

Gejala-gejala ini juga dapat mempersulit orang tersebut untuk beraktifitas di tempat kerja atau sekolah dan dalam lingkungan sosial.

Mengobati Halusinasi Skizofrenia

Meskipun skizofrenia tidak dapat disembuhkan, kondisi gangguan injdapat diobati dengan kombinasi pengobatan dan terapi. Berkkut ini adalah beberapa cara pengobatan dan mekanisme koping untuk skizofrenia.

Pengobatan

Obat antipsikotik adalah cara paling efektif untuk mengobati skizofrenia. Dalam kebanyakan kasus, obat yang tepat dapat menghentikan halusinasi. Dalam kasus lain, cara ini dapat mengurangi halusinasi atau membuatnya lebih ramah.

Selain itu, pengobatan dapat membantu orang mengenali apa yang nyata dan apa yang tidak nyata. Cara ini juga dapat mengurangi perasaan bingung dan mendorong pemikiran yang jernih.

Terapi

Terapi dapat membantu seseorang belajar membedakan antara halusinasi dan sesuatu yang nyata, dan memutuskan bagaimana mereka ingin mengatasinya. Ini dapat membantu orang-orang untuk tidak terlalu takut dan memahami bahwa suara-suara itu tidak benar-benar menyakiti mereka.

Terapi juga dapat melibatkan pelatihan keterampilan sosial untuk membantu orang dengan gangguan skizofrenia untuk menyesuaikan diri dan mengembangkan hubungan yang mendukung.

Pengujian Realitas

Orang dapat belajar menggunakan isyarat di lingkungan mereka untuk memberi tahu apa yang nyata. Misalnya, jika mereka dapat melihat laba-laba besar di seluruh ruangan tetapi tidak ada orang lain yang tampak terganggu, itu mungkin halusinasi. 

Pengujian realitas juga dapat membantu mereka mengingat bahwa suara-suara dapat mengancam, atau mereka mungkin melihat hal-hal yang menakutkan, tetapi halusinasi tidak dapat benar-benar menyakiti mereka. 

Teman dan keluarga juga dapat belajar bagaimana membantu orang tersebut menguji halusinasi dan delusi. Akan lebih berguna untuk memiliki orang yang dapat membantu orang tersebut mengetahui kapan mereka berhalusinasi dan membantu mereka merasa aman jika halusinasinya mengancam.

Referensi

  1. Llorca PM, Pereira B, Jardri R, et al. Hallucinations in schizophrenia and Parkinson’s disease: an analysis of sensory modalities involved and the repercussions on patients. Sci Rep. 2016;6(1):38152. doi:10.1038/srep38152
  2. Lim A, Hoek H, Deen ML, Blom J. Prevalence and classification of hallucinations in multiple sensory modalities in schizophrenia spectrum disorders. Schizophrenia Research. 2016;176(2-3):493-499. doi:10.1016/j.schres.2016.06.010
  3. Vilain J, Galliot AM, Durand-Roger J, et al. Environmental risk factors for schizophrenia: a review. Encephale. 2013;39(1):19-28. doi:10.1016/j.encep.2011.12.007

LihatTutupKomentar

Followers