Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Dalam pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan dan konseling, ada jenis-jenis layanan dan kegiatan yang perlu dilakukan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan, yaitu peserta didik atau para siswa.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling yang terselenggara harus sesuai dengan empat bidang bimbingan dan konseling yaitu: (1). Bidang bimbingan Pribadi (2). Bidang bimbingan sosial (3). Bidang bimbingan belajar (4). Bidang bimbingan karier. Jenis-jenis layanan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling terbagi menjadi Sembilan yaitu:
1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi dalam bimbingan dan konseling yaitu memberikan pengenalan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik dalam memahami lingkungan sekolah, kurikulum, dan lainnya yang baru dimasuki oleh peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru ini.
Contoh materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
- Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
- Peraturan-peraturan yang ada di sekolah.
- Kurikulum pembelajaran yang berlaku di sekolah.
- Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis masalah dan kesulitan siswa
- dan lainnya
Tujuan kegiatan layanan orientasi yaitu:
- Memberikan pengenalan kepada siswa mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
- Memberikan kemudahan penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan baru.
- Penyesuaian terhadap kegiatan belajar serta kegiatan lain yang dapat memudahkan keberhasilan siswa.
- Memberikan pemahaman siswa mengenai kondisi, situasi dan aturan yang berlaku di sekolah.
2. Layanan Informasi
Layanan informasi merupakan layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan karir) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Materi layanan informasi menyangkut:
- Tugas-tugas perkembangan dan perkembangan pribadi.
- Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, dan pengembangannya.
- Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun.
- Nilai-nilai social, adat istiadat dan upaya yang berlaku dan berkembang di masyarakat.
- Mata pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program khusus, dan program tambahan.
- Fasilitas penunjang/sumber belajar.
- Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah.
- dan lainnya
Tujuan layanan informasi adalah untuk membekali peserta didik dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran bimbingan dan konseling merupakan layanan yang memungkinkan peserta didik dapat memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ekstrakurikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
- Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat.
- Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan social sekolah.
- Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK, UMPTN.
- Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier, kelompok latihan keterampilan dan kegiatan ekstrakurikuler atau magang yang diadakan sekolah atau lembaga kerja/industri.
Tujuan layanan penempatan dan penyaluran
a. Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan penempatan dan penyaluran adalah agar para peserta didik memperoleh tempat yang tepat dan sesuai untuk mengembangkan potensi dirinya. Kesesuaian terhadap tempat dalam pengembangan diri seperti pada lingkungan sekolah, organisasi, pekerjaan, dan juga pendidikan lanjutan yang akan ditempuhnya.
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari pelaksanaan penempatan dan penyaluran yang lebih spesifik adlah untuk mengarahkan peserta didik agar mampu memiliki kompetensi yang sesuai dengan bakatnya yaitu “membantu siswa mencapai kematangan dalam mengembangkan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas”. Tercapainya tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran adalah untuk memungkinkan siswa untuk terhindar dari permasalahan pengembangan diri dan juga siswa akan mampu merancang masa depannya secara realistik.
4. Layanan Bimbingan Belajar
Layanan bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan yang perlu dan penting diselenggarakan di sekolah. Banyak kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan karena peserta didik tidak mendapat layanan yang tepat dan sesuai.
Contoh layanan bimbingan belajar antara lain:
- Cara belajar efektif
- Persiapan menghadapi ujian
- Tips motifasi belajar
- dan lainnya
5. Layanan Konseling Perorangan
Konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dengan konseli. Dalam hubungan ini masalah konseli dicermati dan diupayakan pengentasan masalah yang dihadapi oleh konseli, dalam hal ini konselor bertindak hanya sebagai pendorong. Konseling dianggap sebagai upaya layanan yang paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah konseli. Bahkan dikatakan bahwa konseling merupakan “jantung hatinya” pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Atau dengan kata lain, konseling merupakan layanan inti yang pelaksanaannya menuntut persyaratan dan mutu usaha yang benar-benar tinggi.
Layanan konseling perorangan yaitu layanan yang memungkinkan peserta didik (konseli) mendapat layanan langsung tatap muka (secara perorangan) dengan guru pembimbing (konselor) dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi yang dialaminya.
Tujuan Layanan Konseling Perorangan
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar konseli memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialaminya, kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga konseli mampu menyelesaikan permasalahannya. Dengan perkataan lain, konseling perorangan bertujuan untuk mengentaskan masalah yang dialami oleh konseli.
6. Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada sekelompok siswa untuk memecahkan secara bersama-sama masalah-masalah yang menghambat perkembangan siswa.
Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok. Gazda (1978) mengemukakan bahwa bimbingan kelompok disekolah merupakann kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. Gazda juga menyebutkan bahwa bimbingan kelompok diselenggarakan untuk emmberikan informasi yang bersifat personal, vokasional dan sosial. telah lama dikenal bahwa berbagai informasi berkenaan dengan orientasi siswa baru, pindah program dan peta sosiometri siswa serta bagaimana mengembangkan hubungan antarsiswa dapat disampaikan dan dibahas dalam bimbingan kelompok. dengan demikian jelas bahwa kegiatan dalam bimbingan kelompok ialah pemberian informasi untuk keperluan tertentu bagi para anggota kelompok.
7. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Layanan konseling kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik (konseli) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas merupakan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
Masalah yang dibahas dalam konseling kelompok, selain masalah yang bervariasi seperti tersebut, konselor dapat menetapkan (melalui persetujuan para anggota kelompok) masalah tertentu yang akan dibahas dalam kelompok. pengajuan masalah atau topic tunggal seperti itu dilakukan apabila tujuan utama konseling kelompok ialah pengembangan keterampilan komunikasi dan interaksi sosial para anggota. dengan pembahasan satu topic itu konselor membawa dan mengarahkan seluruh anggota kelompok untuk terlibat langsung dalam dinamika interaksi sosial kelompok.
8. Layanan Konsultasi
Layanan konsultasi adalah layanan dalam bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang yang biasanya dipanggil dengan konsulti yang memungkinkan konsulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi dan/atau permasalahan pihak ketiga. konsultasi pada dasarnya dilaksanakan secara perorangan dalam format tatap muka antara konsultan dan konsulti.
Konsultasi dapat dilaksanakan diberbagai tempat dan berbagai kesempatan, seperti disekolah lain, dilingkungan keluarga yang mengundang konselor, ditempat konselor praktik mandiri (privat) atau tempat-tempat lain yang dikehendaki konsulti dan disetujui konselor. dimanapun konsultasi diadakan, suasana yang tercipta haruslah relaks dan kondusif serta memungkinkan terlaksananya asas-asas konseling dan teknik-teknik konsultasi.
9. Layanan Mediasi
Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor (guru) terhadap dua orang atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan.
Ketidak cocokan itu menjadikan mereka saling saling bertentangan, serta saling bermusuhan. Dengan layanan mediasi dari konselor, konselor akan berusaha mengantarkan atau membangun hubungan diantara mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak.
10. Layanan Advokasi
Layanan Advokasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang membantu konseli untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang menyalahi hak-haknya.
Salah satu fungsi umum konseling adalah fungsi advokasi yang artinya membela hak seseorang yang tercederai. sebagaimana diketahui bahwa setiap orang memiliki berbagai hak yang secara umum dirumuskan didalam dokumen HAM. Fungsi advokasi dalam konseling berupaya memberikan bantuan agar hak-hak keberadaan, kehidupan dan perkembangan orang atau individu atau klien yang bersangkutan kembali memperoleh hak-haknya yang selama ini dirampas, dihalangi, dihambat, dibatasi atau dijegal.
Referensi
- Asmani, Jamal Ma’mur. 2010. Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press
- Budi Purwoko. Organisasi dan Managemen Bimbingan Konseling. (Surabaya: Unesa University Press, 2008). Hal 52.
- Deni Febrini. 2001. Bimbingan Konseling. Yogyakarta: TERAS
- Hallen A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum Teaching
- Ketut Sukardi, Dewa, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008.
- Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
- H. Prayitno, Erma Amti.2013. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:PT RINEKA CIPTA.
- Prof.Dr. H. Sofyan S. Willis,M.Pd.2014. Konseling Individual, Teori dan Praktek. Bandung: ALFABETA.
- H. Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang.