-->

Kekerasan di Sekolah (ppt konseling krisis pert-14/15)

 Kekerasan di Sekolah

Kekerasan di Sekolah
Kekerasan di Sekolah

Kekerasan di sekolah

  • Kekerasan pada siswa adalah suatu tindakan keras yang dilakukan terhadap siswa di sekolah dengan dalih mendisiplinkan siswa
  • Di Indonesia cukup banyak guru yang menilai cara kekerasan masih efektif untuk mengendalikan siswa
  • Hal ini bisa menyebabkan trauma psikologis, atau siswa akan menyimpan dendam, makin kebal terhadap hukuman, dan cenderung melampiaskan kemarahan dan agresi terhadap siswa lain yang dianggap lemah

Bentuk kekerasan di sekolah

  • Kekerasan fisik
  • Kekerasan psikis
  • Kekerasan defensive (perlindungan)
  • Kekerasan agresif

Kekerasan yang sering diterima

  • Kekerasan fisik
  • Kekerasan secara mental
  • Kekerasan seksual
  • Kekerasan secara verbal

Pelaku tindak kekerasan di sekolah

  • Dari guru
  • Dari orang tua
  • Dari siswa
  • Dari lingkungan

Faktor guru melakukan kekerasan pada siswanya

  • Kurangnya pengetahuan bahwa kekerasan baik fisik maupun psikis tidak efektif untuk memotivasi siswa atau merubah perilaku, malah beresiko menimbulkan trauma psikologis dan melukai harga diri siswa
  • Persepsi yang parsial dalam menilai siswa
  • Adanya masalah psikologis yang menyebabkan hambatan dalam mengelola emosi hingga guru ybs menjadi lebih sensitif dan reaktif
  • Adanya tekanan kerja
  • Muatan kurikulum yang menekankan pada kemampuan kognitif dan cenderung mengabaikan kemampuan afektif

Faktor kekerasan dari siswa

  • Perasaan superior dari diri siswa
  • Perasaan inferior yang memancing siswa lain melakukan kekerasan padanya
  • Ingin mendapat perhatian dengan melakukan kekerasan
  • Pelampiasan dari kejadian yang dihadapinya
  • Pembalasan dari perilaku kekerasan yang pernah diterimanya

Faktor kekerasan dari keluarga

  • Orang tua yang mengalami gangguan psikologis
  • Difungsi peran keluarga
  • Masalah komunikasi dalam keluarga
  • Bawaan orang tua yang agresif/ suka memukul

Faktor kekerasan dari lingkungan

  • Adanya budaya kekerasan : seseorang melakukan kekerasan karena dirinya berada dalam suatu kelompok yang sangat toleran terhadap tindakan kekerasan
  • Mengalami sindrom Stockholm : Sindrom Stockholm merupakan suatu kondisi psikologis dimana antara pihak korban dengan pihak aggressor terbangun hubungan yang positif dan later on korban membantu aggressor mewujudkan keinginan mereka
  • Tayangan televisi yang banyak berbau kekerasan

Dampak kekerasan pada siswa

  • Fisik
  • Psikologis
  • Sosial

Trauma psikologis akibat dari kekerasan

  • Mengalami ketidak stabilan menta
  • Menderita berbagai macam gangguan mental
  • Menderita Post Traumatic Stress Disorder
  • Mempengaruhi tumbuh kembang anak
  • Kurangnya rasa aman
  • Rentan terhadap agresi
  • Selalu cemas
  • Bermental sebagai korban
  • Melakukan kekerasan
  • Rendahnya kepercayaan diri
  • Timbulnya kesan negatif terhadap diri sendiri
  • Sulit bergaul
  • Murung dan depresif
  • Berperilaku merusak diri sendiri
  • Tingkat IQ yang rendah
  • Selalu Cemas

Trauma psikologis anak

  • Anak yang mengalami krisis atau tekanan besar dalam hidupnya dapat mengalami trauma
  • Anak dengan trauma dapat mengalami problem, seperti: sulit tidur, mimpi buruk, menjadi sangat bergantung pada orang lain, atau menjadi menjauh/menarik diri dari orang lain, sulit makan, berperilaku agresif, dan frustasi
  • Di sekolah, juga bisa muncul masalah perilaku seperti: sulit konsentrasi, dan kesulitan mengikuti instruksi di kelas dan bekerja/belajar dalam kelompok

Solusi Mengatasi Kekerasan dalam Dunia Pendidikan

  • Tindakan Alternatif
  • Keakraban Penuh Keterbukaan
  • Komunikasi yang Jujur
  • Hormati Kebebasan dan Persamaan
  • Rasa Kasih yang Berani
  • Saling Mempercayai Secara Penuh

Trauma

  • Trauma adalah pengalaman krisis yang tiba-tiba/tidak diantisipasi yang menyebabkan munculnya perasaan takut luar biasa dan dapat berkaitan dengan ancaman hidup dan bahaya fisik pada seseorang
  • Secara umum, respon siswa terhadap trauma adalah munculnya perasaan cemas akan keselamatan diri dan orang di sekitarnya. 
  • Siswa juga biasanya tidak mampu mengelola perasaan cemasnya, bahkan kewalahan dengan emosi sedih dan kecemasannya.

Efek trauma

  • Trauma dapat menyebabkan kemunduran perkembangan psikologis
  • Mudah mengalami ledakan emosi
  • Secara koginitif, anak bisa tampak kurang konsentrasi, sering absen dan turunnya prestasi akademis
  • Mereka cenderung mengembangkan perasaan bersalah dan malu atas kejadian trauma yang dialaminya
  • Secara umum, trauma menghambat rutinitas belajar

Merespon trauma

  • Dalam kelas, Guru perlu melakukan identifikasi siapa siswa yang beresiko mengalami trauma atau sedang mengalami trauma
  • Guru mengamati perubahan perilaku dan  gejala emosional siswa yang menjadi indikator terjadinya reaksi stress traumatic
  • Guru yang terlatih dapat memberikan Bantuan Psikologis Pertama (Psychological First Aid) bagi siswa dengan trauma
  • Guru dapat merujuk siswa yang membutuhkan bantuan konseling lanjutan pada professional, seperti: konselor sekolah, psikolog klinis, atau terapis trauma anak dan remaja

Strategi Guru mendampingi siswa dengan trauma

  • Siswa dengan trauma berperilaku sulit bukan untuk mengetes kesabaran Guru atau orang di sekitarnya
  • Guru/orang lain tidak perlu tahu apa akar/penyebab trauma secara detail untuk dapat menolong siswa
  • Siswa dengan trauma sering cemas memikirkan masa depan atau apa yang akan terjadi kemudian
  • Trauma berpengaruh negatif pada belajar
  • Siswa dengan trauma dapat mengalami kesulitan pengelolaan diri
  • Kadang Guru perlu terbuka menanyakan apa yang bisa ia bantu pada siswa
  • Dukungan pada siswa dengan trauma bisa meluas hingga lingkungan di luar sekolah
  • engan trauma perlu mengalami perasaan berdaya dan mampu

Pemulihan trauma

  • Sebagian besar siswa akan pulih dari trauma secara alamiah
  • kecepatan pemulihan pada siswa berbeda-beda satu dengan yang lain (dipengaruhi oleh bentuk trauma, kemampuan coping/pengelolaan masalah, usia, pengalaman trauma sebelumnya, temperamen anak, dll.)
  • Guru dapat membantu proses alamiah ini agar dapat berlangsung secara lebih optimal

Hal yang perlu dilakukan untuk pemulihan siswa dengan trauma

  • Menjaga rutinitas: pada usia sekolah, rutinitas sekolah memberikan rasa aman yang besar bagi siswa yang mengalami trauma
  • Menggunakan dukungan komunitas: sekolah dapat bekerjasama dengan komunitas untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa. Contohnya: pembangunan kembali lingkungan dapat memberikan perasaan aman bagi siswa yang trauma pasca bencana

Materi dalam bentuk power point (ppt)

akses download file materi ppt silahkan klik disini
LihatTutupKomentar

Followers